Friday 10 May 2013

Sweet Best Friends


Udah lama banget rasanya nggak ketemu sahabat-sahabat gue waktu SMA. Jadi waktu gue SMA gue punya banyak temen deket, tergantung saat duduk di kelas berapa. Dan alhamdulillahnya, hubungan gue sama temen-temen deket gue masih sangat baik sampe sekarang. Hari ini gue meet up with my best friends, Hardika dan Ervina—they usually called as Dika and Vina.

Hari ini kita ketemu dalam rangka ulang tahun Dika yang udah lewat waktu tanggal 2 Mei. Tapi berhubung gue doang yang ngerantau, mereka harus nunggu gue pulang kalo mau ketemu. Dika kuliah di Universitas di Jakarta, Vina di Bogor.

Gue adalah teman sebangku anak bernama Ervina Nurvianti ini. Gue juga nggak tau gimana awalnya bisa deket sama Dika, padahal kita juga jarak duduknya jauh—gue di baris kedua, Dika paling terakhir. Hingga akhirnya kita bertiga sangatttttt dekat. Kita juga sebenernya deket sama dua anak yang lain, Awal dan Icha. 
Tapi sayang, Awal kuliah di Manado, dan Icha adalah anak yang super sibuk.
I will tell you more about them.

Hardika Setyowati Putri

Dia itu anak yang paling riang yang pernah gue temuin seumur hidup gue. Anaknya selalu ceria, happy, heboh, seru, rame, aktif…ah pokoknya kalo lo ngeliat langsung lo pasti bakal mikir, “ni orang ga punya masalah apa di hidupnya.” I can say she is good at pretending and also does not care about everything. Rambutnya selalu panjang terurai, makin lengkap sama imagenya yang periang itu. Suaranya yang cempreng itu bikin semua orang langsung tau kalo itu pasti Dika. Dika selalu dianggap kaya anak kecil yang berisik, main-main dan gampang untuk diisengin. I can say yes. Karena dari dulu dia selalu jadi bahan cengan anak-anak kelas. Tapi siapa yang sangka di balik kebawelannya dan kepolosannya, dia adalah orang yang paling dewasa yang gue kenal. She taught me everything. Saat gue punya masalah sama yang namanya hubungan gue dan laki-laki, dia yang selalu ngajarin gue untuk tenang dalam menghadapi suatu masalah. Gue nggak ngerti, kenapa gue kalo cerita tentang hubungan gue selalu sama anak yang satu ini, the fact is, dia baru pacaran satu kali dan itupun pas kelas 2 SMA. But from her advice, it seems like she has a lot of experiences. Dia juga anak yang paling supel yang pernah gue tahu. Temennya itu loooh, banyak banget. Dia nggak pernah membeda-bedakan apalagi milih-milih temen. Tapi jangan mentang-mentang dia polos dan kayak anak kecil jadi dia bisa dibegoin. Dia orangnya berprinsip. Sekali dia berpikiran kayak gitu, ya akan tetap kayak gitu. Kejadian yang paling menyentuh yang gue alamin sama Dika adalah saat dia lagi sakit hepatitis dan dirawat, terus dia nelfon gue pas gue lagi bimbel sambil nangis-nangis. Gue yang saat itu belum sempet ngejenguk dia jadi ikutan nangis pas nerima telfon di kamar mandi dan besoknya gue bener-bener niat utuk ketemu Dika. Oh iya, Dika juga punya alergi yang cukup aneh, alergi sama dingin. Semenjak dia kena hepatitis, dia jadi rentan sama penyakit. Yang paling lucu adalah kalo alerginya muncul saat dia masih di sekolah. Semua badannya jadi penuh bentol-bentol dan dia jadi panik sendiri. She always shares her laugh. Oh iya, she is bieber holic (I forget the name of bieber's fan. Sorry dik ._.V )

Ervina Nurvianti

Dia adalah perempuan berambut panjang yang sangat amat bercita-cita untuk jadi dokter. Gue tahu banget semua usaha dia dulu dan dia bener-bener berjuang banget buat bisa jadi dokter. Tapi yaa kalau Allah udah berkehendak, apapun bisa terjadi. Dia malah sekarang ambil jurusan yang sama kayak gue, Sastra Inggris.  Vina itu orangnya lebih ke tertutup, tapi asik banget. Kalo lo belum kenal Vina, pasti lo bakal bilang kalo Vina itu pendiem. Dia emang bukan tipe orang yang mau tau banyak tentang orang lain. Kalo dia nggak kenal, ya dia nggak akan sok kenal sok deket sama orang. Kalo dia kenal, dia jadi orang yang seru banget. Vina juga orangnya cuek, manly, dan nggak peduli apa kata orang. Dia orangnya sangat care sama sahabatnya, tapi sekalinya dia nggak suka sama orang yaa dia akan tetap nggak suka. Tapi menurut gue dia orangnya masih bisa ngontrol dirinya sendiri. Saat lo lagi sama orang yang nggak dia suka, dia akan biasa aja. Nggak yang langsung pergi karna tau disitu ada orang yang nggak dia suka. Tapi disitu dia bakal lebih ke pendiem dan dan nggak mau ngomong banyak, itu artinya dia lagi bikin tembok untuk ngebatasin antara dia dan orang yang nggak dia suka. Kita juga punya kesamaan, Ibu kita berdua sama-sama seorang “ibu guru”. Vina adalah anak yang paling nurut sama orang tua (lebih nurut dari gue). Vina orangnya juga sederhana dan biasa aja, dia nggak pernah nuntut apapun. Tapi di sisi cueknya, dia paling bisa nyembunyiin sesuatu dari gue dan Dika. Makanya kalo dia lagi bong atau pura-pura gitu, pasti kita berdua nggak akan tau because she is also good at pretending. Dia anaknya cepet adaptasi sama seseorang. Tapi saat lingkungan yang dia adaptasiin malah jadinya bertolak belakang sama dia, dia nggak akan mau berbaur lagi. Vina juga jago banget sama kerjaan-kerjaan cowo. Bokapnya Vina sering pergi keluar kota, jadi dia kalo di rumah cuma sama ibu dan kakak perempuannya. Tapi Vinalah yang paling diandelin di rumah kalo masalah benerin lampu rusak, benerin tv rusak, pokoknya yang namanya “benerin-benerin”, she is able to.

Ini dia beberapa foto yang berhasil gue jadiin satu saat kemaren meet up...

 p.s: Vina who wears glasses. Dika who wears pink shirt.

No comments:

Post a Comment