Saturday 15 February 2014

Iqbal Januari Pratama (2)

To accomplish the full mission of on holiday with Iqbal, I write another post about him based on girlfriend's view.

It's been such a very long time since we haven't met as a partner. Akhirnya penantiannya terbalaskan juga. Sekitar hampir lima bulan baru bisa ketemu dan berbagi ceria dan cerita. Liburan semester 3 menuju semester 4 ini jadi cerita banget, sedihnya cuma bisa mengelus dada sama apa yang terjadi di dunia perkuliahan—dosen dan nilai—, tapi akhirnya ada pelangi; Iqbal pulang, yeay! Nasib tinggal di ujung Indonesia, biaya pesawatnya sangat tidak murah. Alhasil, dia harus berjuang makan sehari yang lima ribuan biar bisa nabung *starry eyes*. Iqbal sampai Jakarta tanggal 15 Januari 2014, sehari setelah ulang tahunnya. Bermodalkan roti berbentuk kura-kura yang dibeli dari toko kue kecil dekat rumah juga kayaknya Iqbal udah seneng hehe.

Actually, we’ve made places-to-go and things-to-do list for our holiday but due to the short time we had only some places we could go to and some things we could do. Hal yang belum terlaksana adalah ngajarin Iqbal Bahasa Inggris dengan silabus yang paling beda dan nonton Iron Man bareng seharian dari 1-3. Sedihhhhh. When ldr people have their holiday together, it doesn’t guarantee they will not argue and have some “berantem-berantem unyu”. We did that. Yang harus aku akui adalah, dia orang tersabar yang pernah aku temui. With his simple and mature mind, he could carry me out from my selfishness. Baru kali ini dalam satu hari, yang bener-bener bete banget awalnya, sekitar satu-dua jam kemudian udah lupa sama apa yang bikin bete dan udah ketawa-ketawa lepas bareng lagi.

Kenal sama Iqbal sih udah lama, cukup lama, tapi beda rasanya kenal sama Iqbal sebagai teman sama sebagai pacar. Sewaktu jadi pacarnya, semua hal yang dulu didapet sebagai teman juga masih didapet sekarang. Dari dulu SMA sampai sekarang jadi pacarnya, dia masih tetap jadi cowok iseng yang pernah aku kenal. Masih suka miting-miting gitu kalo lagi geregetan, masih suka masukin jari orang ke lubang hidungnya, dan masih suka kentut sambil bergaya. But that’s what I love about him. Nggak banyak bedanya kok pokonya, kita seneng banget bertukar pikiran ngobrolin banyak hal kayak dulu di SMA. Sebagai teman yang tahu cerita masa lalunya, menurutku dia sudah berhasil melewati fase ketidakstabilan karena sekarang dia sudah jauh lebih dewasa dari Iqbal yang SMA. Apa ya…dia tuh kalau sudah tulus melindungi seseorang pasti dia akan melakukan semua semampunya dia, bener-bener dengan perjuangannya pokoknya. Dia juga orang yang sangat bisa membahagaiakan pasangan dengan semaksimal mungkin karena itu prinsipnya. Ada beberapa hal yang selama ini masih jadi pertanyaan-pertanyaan di otakku yang didorong sama Iqbal juga, apakah selama ini masih kurang juga ya usaha kamu, Wis? He felt that I’m not really total to my effort. Bingung sih asli. Terus mikirin apa yang salah dan siapa yang salah. Lama-lama bisa belajar juga tentang apa yang dimaksud sama dia. Semua orang emang punya cara yang beda-beda buat membahagiakan pasangannya, tapi kan kalo ngelakuinnya maksimal pasti beda rasanya. Maaf ya Iqbal. Ngerti kok sebenernya apa yang ada di pikirannya, karena sebenernya yang namanya pasangan tuh saling merefleksi. What you did ya what you got. Pokoknya begitu. Dia juga penuh kreasi gitu dalam mewarnai hubungannya. Dia adalah orang yang nggak pernah berhenti belajar, terbukti karena dia sering banget baca artikel-artikel dan video-video yang sekiranya bisa ngebantu dia dalam ngejalanin hubungannya. Sisi lain yang paling aku suka tentangnya adalah, cara dia ngemong anak kecil hehe. Dia sih cuma bilang biasa aja sama anak kecil sedangkan aku sangat suka anak kecil, tapi waktu aku main ke rumahnya dan bertemu ponakan cantiknya, cara dia menyayangi anak kecil tuh sweet HAHA. Bukan yang dielus-elus terus diciumin gitu, nggak, tapi diajak bercanda terus digendong-gendong, dilempar-lempar sampai ponakannya tertawa kegirangan. It looks sweet for me.

Hal yang bikin nggak srek adalah dia terlalu mengarahkan sesuatu. Maksudnya gini, mungkin tujuannya itu baik biar semuanya berjalan baik mengingat apa yang sudah masing-masing lakukan, tapi menurutku kalau misalnya terlalu ngarahin, minta gitu juga jadi pusing sendiri. Tapi nggak banyak kok karena aku tau maksudnya. Iqbal juga kalau udah main game online tuh lupa sama seluruh dunia dan isinya. Kayak yang he lives for game, ya nggak papa sih sebenernya ditinggal main game selama masih ada film yang bisa ditonton, tapi ya kalo bisa nggak lama-lama juga dari jam 4an sampai jam 10 malam begini. Oh iya, kemarin juga sebenernya aku sih biasa-biasa aja sama rambutnya yang gondrong karena aku tahu perasaan laki-laki selalu berambut pendek terus dan sekali dia nyaman dengan rambut panjangnya, dia nggak akan potong, tapi kalau disuruh milih sih sukanya sama rambut Iqbal yang pendek aja. Balik lagi sih, kalau dia suka ya mau diapain dan aku sih nggak papa-papa aja.

Gitu deh pokonya Iqbal, yang jelas I’m really into him.
Ini foto yang paling favorite hoho

Oh iya Iqbal udah potong rambut loh sekitar tanggal 10 atau 11. Yeay!