In my recent post, I have told you about my best friends
here—Jatinangor. I really really really really really really love them. We have
something common, but we do have something uncommon. All of us have a different
character with our uniqueness. I will sort them alphabetically.
Annisa Hapsari
Maunya dipanggil Anni, agak aneh memang. Sesuai pengalamanku
dari TK hingga SMA, anak yang bernama Annisa pasti memiliki nick name Ica. Anak
berdarah B ini loyal. Anni orangnya juga baik, saking baiknya sampai terlalu
mendramatisir apapun hehe. Dia memiliki hobi yang cukup menguras dompet anak
kostan, yakni mengumpulkan film. Ia memiliki target dalam hidupnya bahwa
sebelum umur 20 tahun, ia harus menonton sedikitnya 1000 film. Dan sampai
saat usianya 18 tahun, ia sudah menonton lebih dari 700 film. Daebak! Kecintaannya
pada dunia film juga merembet pada buku-buku romantis bertema nikah-nikahan dan
juga pada the beatles (ini gak nyambung). Kebiasaan Anni saat kita berempat
lagi ngumpul, ada saja yang membuat otaknya mendramatisir dari kejadian yang
kita lewatin hari itu. Si anak bungsu ini kalau tidak tahan menahan emosi dan
perasaannya, ia langsung menangis. Anni juga cenderung anak yang penakut—efek
bungsu. Selama lebih dari 6 bulan berada di kota penuh kerja keras, tangisan,
canda dan tawa (re: bohong), dia nggak bisa tidur sendirian. Dia selalu punya
cara gimana biar nggak tidur sendiri. Tapi akhir-akhir ini, aku dengar bahwa
dia beberapa hari yang lalu tidur sendiri. Meskipun ketiduran, tapi itu awal
yang bagus HA HA. Mungkin akibat dari novel-novel dan film-film yang berhasil
memengaruhi pola pikirnya, ia juga—kayaknya—belum move on. Tapi sekarang anak
rantau Malang ini lagi bekerja keras memperbaiki dirinya seperti kecengannya.
Arina Pramudita
Perempuan ini memiliki golongan darah yang sama denganku—A.
Sifatnya juga nyaris sama seperti aku, cuma kayaknya dia lebih keras.
Panggilannya, Aling. Jangan tanyakan padaku mengapa, karna aku lupa._. Kalau
diteliti dari namanya sih, orangnya anggun but you will have different opinion
when you see her. She is a freaky K-pop—for me. Tapi wawasannya tentang
artis-artis Barat juga ga kalah banyak karena dia movie addict juga. Oh iya,
Aling dan Anni sama-sama K-popers, mudah-mudahan sejati. Sifatnya yang keras
bikin aku percaya sama dia kalau saat aku sedih—terlebih karena cowok—aku harus
lari ke tempatnya. Karena dia pasti akan melarangku melakukan stupid things
because of love. Aling ngekost di kostan yang letaknya paling belakang dari
kami, alhasil kalau SMS dia bisa beberapa jam kemudian terkirimnya. Cerita
tentang Aling di kostannya selalu tentang jamur dan tikus. Aku pernah tidur di
kamarnya bersama jamur yang lucu abis. Karna kostan Aling lebih belakang dari
kostanku, kalau mau berangkat pasti ya nungguin Aling dulu. “Lima menit lagi
sampai” bagi Aling adalah 15 menit lagi bagiku. Aling juga yang paling tinggi dari
kami, paling berat, paling besar ukuran sepatunya, paling laki jalannya, dan
paling paling pokonya, ya namanya juga Aling. Gaya berdandan ke kampusnya juga
sama sepertiku: converse, kaus, celana jeans. She will do everything as simple
as she is. Dia juga blogger dan pencinta buku-buku romantis—meskipun susah
ngebayanginnya. Oh iya, Aling anak Bekasi.
Netti Rahmawati
Perempuan pencinta pink dan asli Cimahi ini adalah yang
palingpolos di antara kami, yang paling kecil di antara kami, yang sedikit
paling lebih pintar di antara kami (HA HA), dan yang paling BATU. Anak bungsu
bertipe darah AB punya banyak kelainan. Dia itu premature 6 atau 7 bulan udah
lahir—kalau nggak salah—makanya aneh. Dia itu paling muda tapi paling kolot,
percaya banget sama hal-hal berbau pamali dan mitos-mitos jaman dulu. Kayaknya dia
juga yang paling nggak bisa ngelakuin pekerjaan anak kost karna dia nggak
nge-kost. Cerita sehari-hari Netti selalu tentang orang-orang di bis,
kemacetan, keadaan bis, pokoknya semuanya tetang explore—bus Cimahi-Jatinangor.
Anak berhidung—sedikit—pesek ini pernah menangis di dalam bus yang
ditumpanginya hanya karna dia merasa tersinggung dengan ucapan kami bertiga.
Dia adalah pemain sinetron pembantu setelah Anni. Kebiasaan yang paling
menonjol dan paling sering ia lakukan adalah mengompori orang. Dia sangat
berbakat dalam memengaruhi orang, dan juga sales. Nggak heran kalau dia
dipanggil “rinnai” dan kita mengganti namanya menjadi Netti Rinnai Rahmawati.
Satu-satunya anak yang tidak memakai kerudung di antara kami ini paling anti
sama yang namanya masa lalu alias mantan. Katanya sih nggak mau ngebahas dan
ngungkit-ngungkit, tapi aku curiga kalau sebenernya dia gagal move on (HA HA).
Cewek yang satu ini bener-bener nggak tertarik sama cowok—untuk sekarang ini.
No comments:
Post a Comment