Friday 26 July 2013

Iqbal Januari Pratama

Ngeliat banyak juga temen-temen gue yang gue tulis di blog, now I want to introduce you another friend of mine.

Namanya Iqbal Januari Pratama. Gue temenan sama dia udah sekitar 3 tahunan. Pertama kali gue liat dia itu waktu gue duduk di kelas 2 SMA. Kesan pertama gue sama anak ini adalah; rese. Serius, layaknya anak cowo pada masa itu, dia adalah anak yang rese menurut gue. Surprisingly, duduk kelas gue itu sitemnya zig-zag jadi weh dia technically duduk di sebelah gue. Karena duduknya sebelahan itu dan kadang juga depan-belakangan jadi kita sering ngobrol. Anaknya asik juga ternyata, nggak terlalu rese kaya anak cowo yang sebagaimana rese.

Hal yang paling gue suka adalah dia itu kalo ngomong langsung nyeplos. Jadi kemungkinan terbesarnya adalah, he is not a liar. He will tell you what he sees and he doesn’t care about what people think and say to him. Tapi kadang, saat lo terlalu jujur dan sometimes don’t filter your utterance, it will be a bomb for you. Yeah well, jujur itu emang perlu, tapi ada porsinya. Something which you don’t see doesn’t mean it is bad for you. Ada kalanya kita nggak perlu tahu hal yang emang pada dasarnya kita nggak tahu.

Dia juga orang yang solid dan loyal yang gue kenal. Sekalinya lo kenal dia, dan lo berhubungan intens sebagai teman sama dia, he will not let any hurt thing happens to you. Biasanya kan emang kalo temen cowok itu begitu, besides use what we cannot see or emotion, they use their powers too to protect their friends. Ngga cuma ke temen-temen cowo doi aja, tapi juga ke temen cewe yang dia punya.

Dia anaknya juga adaptable banget. Dia udah buktiin ke gue lewat pengalaman-pengalamannya dia. Doi kuliah di Aceh, yang kita tahu itu udh beda pulau dan di ujung Indonesia. Lewat hal-hal yang udah dia ceritain, he is a survival one. Menurut gue, susah banget loh bisa adaptasi sama lingkungan which is almost different from you used to. Secara budaya mereka beda sama budaya orang Jawa, but he can adapt. Tapi dia bilang sama gue, emang agak susah sih awalnya, tapi yaa lama-lama juga bisa. Apalagi disana dia termasuk kalangan minoritas, mayoritas temen-temennya itu orang Aceh sendiri.

Well, I am so grateful for having such a guy friend like you!

@iqbaljp


1 comment: