Perhatian dan pengertian sebenernya adalah dua hal yang
sejenis, menurut gue. Gue mulai aware
dengan dua kata ini setelah pengalaman untuk ber-LDR diuji lagi. LDR yang lagi
dijalanin bukan sekedar antarprovinsi yang bisa sebulan sekali ketemu, we are
in the different island. Beda pulaunya juga nggak yang berarti deket terus bisa
ketemu mungkin tiga bulan sekali, tapi dia ada di Sabang, Indonesia.
Nggak gampang emang buat memutuskan untuk kembali menjalani
LDR kalo orang yang akan jadi partner lo cemen banget. Dengan pengalaman LDR
yang pernah gagal, untuk seorang perempuan yang sangat perlu komitmen, it was a
hard decision. Beruntungnya karena ternyata partner yang sekarang punya daya
juang yang tinggi untuk mempertahankan dan memperjuangkan, so nothing to worry.
Pasangan gue memiliki cara pandang yang hampir sama kayak
gue, tapi nggak semuanya sama. Salah satunya adalah tentang perhatian dan
pengertian. Pasangan gue yang ini orangnya boleh dibilang sangat perhatian,
untuk masalah perempuan yang selalu mau diperhatiin, gue nggak perlu khawatir
karena dia udah ada di level yang lebih dari cukup untuk bisa memperhatikan
pasangannya. Gue, yang kata pasangan gue, salah satu temen gue, dan secara
general gue menilai diri gue sendiri, I’m lack of giving as much as affection
which he does. Gue lebih menanggapi semuanya dengan simple dan mencoba mengerti gimana rasanya jadi orang lain. Gue
juga orangnya sangat mentolerir banyak hal asalkan itu positif. Maksudnya gini,
saat lo pacaran dan itu berhubungan jarak jauh, nggak ada lagi yang bisa lo
andalkan selain smartphone dan koneksi internet, so as possible as you can, you
will always keep in touch with him, right? Berhubung semua mahasiswa yang
selalu memiliki tugas banyak, gue akan sangat ngerti saat pasangan gue lebih
memilih semua hal yang berhubungan dengan dunia perkuliahannya dibandingkan gue,
and I’m okay. I really am. Ya karena manusia sifatnya beda-beda, mungkin bisa
dibilang bahwa he does not tolerate as much as I do to him. Kita berkebalikan. Sifat
gue yang selalu mentolerir banyak hal lah yang jadi mengesankan gue terlalu
cuek sama pasangan gue karena gue akan oke-oke aja kalo misalnya hampir
seharian dia nggak menghubungi gue demi semua hal yang berhubungan dengan dunia
perkuliahannya. In fact, I do not mean to be like that.
Setelah dikomunikasikan dengan panjang lebar dan secara
dewasa tentang apa aja yang kita mau, intinya adalah; pasangan gue membutuhkan
perhatian, dan gue membutuhkan pengertian. Well, maybe I cannot do the affection
as much as you do to me, but I will do as hard as I can to you karena
sebenernya untuk mencoba menjadi sessuatu hal yang kita belum terbiasa itu
susah loh, tapi kalo berhasil berubah tuh sesuatu yang harus diapresiasi. Being
well-known because of the behavior which sticks to you is good, but it cannot
be better if you have as much as good behavior you can have. Perhatian dan
pengertian itu bukan pilihan, tapi emang harus ada dua-duanya dalam satu
hubungan.
No comments:
Post a Comment