Friday 27 September 2013

Perhatian dan Pengertian

Perhatian dan pengertian sebenernya adalah dua hal yang sejenis, menurut gue. Gue mulai aware dengan dua kata ini setelah pengalaman untuk ber-LDR diuji lagi. LDR yang lagi dijalanin bukan sekedar antarprovinsi yang bisa sebulan sekali ketemu, we are in the different island. Beda pulaunya juga nggak yang berarti deket terus bisa ketemu mungkin tiga bulan sekali, tapi dia ada di Sabang, Indonesia.

Nggak gampang emang buat memutuskan untuk kembali menjalani LDR kalo orang yang akan jadi partner lo cemen banget. Dengan pengalaman LDR yang pernah gagal, untuk seorang perempuan yang sangat perlu komitmen, it was a hard decision. Beruntungnya karena ternyata partner yang sekarang punya daya juang yang tinggi untuk mempertahankan dan memperjuangkan, so nothing to worry.

Pasangan gue memiliki cara pandang yang hampir sama kayak gue, tapi nggak semuanya sama. Salah satunya adalah tentang perhatian dan pengertian. Pasangan gue yang ini orangnya boleh dibilang sangat perhatian, untuk masalah perempuan yang selalu mau diperhatiin, gue nggak perlu khawatir karena dia udah ada di level yang lebih dari cukup untuk bisa memperhatikan pasangannya. Gue, yang kata pasangan gue, salah satu temen gue, dan secara general gue menilai diri gue sendiri, I’m lack of giving as much as affection which he does. Gue lebih menanggapi semuanya dengan simple dan mencoba mengerti gimana rasanya jadi orang lain. Gue juga orangnya sangat mentolerir banyak hal asalkan itu positif. Maksudnya gini, saat lo pacaran dan itu berhubungan jarak jauh, nggak ada lagi yang bisa lo andalkan selain smartphone dan koneksi internet, so as possible as you can, you will always keep in touch with him, right? Berhubung semua mahasiswa yang selalu memiliki tugas banyak, gue akan sangat ngerti saat pasangan gue lebih memilih semua hal yang berhubungan dengan dunia perkuliahannya dibandingkan gue, and I’m okay. I really am. Ya karena manusia sifatnya beda-beda, mungkin bisa dibilang bahwa he does not tolerate as much as I do to him. Kita berkebalikan. Sifat gue yang selalu mentolerir banyak hal lah yang jadi mengesankan gue terlalu cuek sama pasangan gue karena gue akan oke-oke aja kalo misalnya hampir seharian dia nggak menghubungi gue demi semua hal yang berhubungan dengan dunia perkuliahannya. In fact, I do not mean to be like that.


Setelah dikomunikasikan dengan panjang lebar dan secara dewasa tentang apa aja yang kita mau, intinya adalah; pasangan gue membutuhkan perhatian, dan gue membutuhkan pengertian. Well, maybe I cannot do the affection as much as you do to me, but I will do as hard as I can to you karena sebenernya untuk mencoba menjadi sessuatu hal yang kita belum terbiasa itu susah loh, tapi kalo berhasil berubah tuh sesuatu yang harus diapresiasi. Being well-known because of the behavior which sticks to you is good, but it cannot be better if you have as much as good behavior you can have. Perhatian dan pengertian itu bukan pilihan, tapi emang harus ada dua-duanya dalam satu hubungan.

No comments:

Post a Comment