Dirgahayu RI! Well, yang diharapkan saat seseorang telah
berada di tahun yang baru adalah untuk terus maju menjadi yang lebih baik dari
sebelumnya. Begitu pula yang sudah pasti diharapkan oleh rakyat Indonesia.
Pertanyaanya, siapa yang harus mulai dibenahi terlebih dahulu; masyarakatnya
atau pemimpinnya?
Setelah tadi sempat memindah-mindah channel di televisi,
saya menemukan kenyataan yang ironi yang terjadi pada Negara kita sendiri. Ini
terjadi di daerah perbatasan Malaysia dengan Indonesia, tepatnya di Kalimantan
Barat. Pendidikan di Kalimantan Barat sangatlah memprihatinkan. Sekolah banyak
yang letaknya jauh hingga membutuhkan waktu yang lama bagi anak-anak untuk
menuju kesana. Bangunan sekolah juga tidak selayaknya sekolah yang berada di
daerah Jakarta atau kota, para guru juga sering sekali terlambat atau bahkan
tidak masuk. Akhirnya anak-anak pun terlantar di sekolahnya.
Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan sekolah di
Malaysia. Bangunan yang sangat luas, gedung bertingkat nan bagus, dan beberapa
ruangan menggunakan pendingin ruangan. Anak-anak bahkan diberikan oleh Malaysia
pendidikan yang bebas biaya, diberi jatah makan siang, hingga diberi uang saku
setiap harinya. Yang lebih mencengangkannya lagi, pemerintah Malaysia
memberikan beasiswa sampai ke perguruan tinggi untuk anak-anak bangsa yang
berprestasi.
Jika dibandingkan, tentu saja jauh sekali perbedaannya
antara apa yang pemerintah kita lakukan dan pemerintah Malaysia lakukan. Siapa
yang tidak ingin bersekolah di tempat yang serba gratis dan layak seperti itu. Saya
juga pernah melihat acara televisi beberapa tahun yang lalu tentang orang-orang
di perbatasan. Mereka menggunakan mata uang ringgit karena mereka lebih dekat
untuk bertransaksi ke wilayah Malaysia dibadingkan dengan Indonesia. Mereka juga
menonton acara televisi Malaysia hingga ada yang tidak tahu siapa presiden
Indonesia karena mereka benar-benar tidak dijamah oleh Negara kita sendiri. Sejujurnya
terasa teriris hati saya ketika melihat acara itu. Memang daerah perbatasan
sulit sekali untuk dijangkau, tetapi jika terus menerus tidak ada pergerakan
yang cepat dari pemerintah, maka lambat laun akan ada perpecahan di Indonesia.
Menjawab pertanyaan yang tadi saya tulis, dalam kasus ini
yang sangat harus dibenahi terlebih dahulu adalah pemimpinnya. Mereka semua
harus mampu menarik kembali masyarakat Indonesia dengan segala perbaikan yang
minimal setara dengan apa yang Malaysia lakukan. Kemana para anggota DPR yang
jumlahnya ratusan itu? Kemana para anggota DPD yang juga jumlahnya ratusan itu?
Mulailah pemerintah membenahi diri dengan terus berupaya untuk selalu merangkul
seluruh lapisan masyarakat. Seluruh, tanpa beda!
Melihat persoalan-persoalan di Indonesia yang setiap hari
makin menjalar, masyarakat dan pemimpin harus sama-sama sering mengintrospeksi
diri. Masyarakat harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kemajuan
bangsanya, harus selalu peduli terhadap apapun persoalan di Negara kita, dan
juga harus selalu ikut andil dalam memajukan bangsanya. Pemerintah juga harus
selalu menjadi medium yang mengayomi masyarakatnya, harus selalu memberikan
semua yang masyarkat butuhkan untuk kemajuan bangsanya, dan yang terpenting
harus selalu menjaga iman agar tidak terjerumus ke lubang-lubang kotor.
No comments:
Post a Comment