Udah lama banget rasanya nggak ketemu sahabat-sahabat gue
waktu SMA. Jadi waktu gue SMA gue punya banyak temen deket, tergantung saat
duduk di kelas berapa. Dan alhamdulillahnya, hubungan gue sama temen-temen
deket gue masih sangat baik sampe sekarang. Hari ini gue meet up with my best
friends, Hardika dan Ervina—they usually called as Dika and Vina.
Hari ini kita ketemu dalam rangka ulang tahun Dika yang udah
lewat waktu tanggal 2 Mei. Tapi berhubung gue doang yang ngerantau, mereka
harus nunggu gue pulang kalo mau ketemu. Dika kuliah di Universitas di Jakarta,
Vina di Bogor.
Gue adalah teman sebangku anak bernama Ervina Nurvianti ini.
Gue juga nggak tau gimana awalnya bisa deket sama Dika, padahal kita juga jarak
duduknya jauh—gue di baris kedua, Dika paling terakhir. Hingga akhirnya kita
bertiga sangatttttt dekat. Kita juga sebenernya deket sama dua anak yang lain,
Awal dan Icha.
Tapi sayang, Awal kuliah di Manado, dan Icha adalah anak yang
super sibuk.
I will tell you more about them.
Hardika Setyowati Putri
Dia itu anak yang paling riang yang pernah gue temuin seumur
hidup gue. Anaknya selalu ceria, happy, heboh, seru, rame, aktif…ah pokoknya
kalo lo ngeliat langsung lo pasti bakal mikir, “ni orang ga punya masalah apa
di hidupnya.” I can say she is good at pretending and also does not care about
everything. Rambutnya selalu panjang terurai, makin lengkap sama imagenya yang
periang itu. Suaranya yang cempreng itu bikin semua orang langsung tau kalo itu
pasti Dika. Dika selalu dianggap kaya anak kecil yang berisik, main-main dan
gampang untuk diisengin. I can say yes. Karena dari dulu dia selalu jadi bahan
cengan anak-anak kelas. Tapi siapa yang sangka di balik kebawelannya dan
kepolosannya, dia adalah orang yang paling dewasa yang gue kenal. She taught me
everything. Saat gue punya masalah sama yang namanya hubungan gue dan
laki-laki, dia yang selalu ngajarin gue untuk tenang dalam menghadapi suatu
masalah. Gue nggak ngerti, kenapa gue kalo cerita tentang hubungan gue selalu
sama anak yang satu ini, the fact is, dia baru pacaran satu kali dan itupun pas
kelas 2 SMA. But from her advice, it seems like she has a lot of experiences. Dia
juga anak yang paling supel yang pernah gue tahu. Temennya itu loooh, banyak
banget. Dia nggak pernah membeda-bedakan apalagi milih-milih temen. Tapi jangan
mentang-mentang dia polos dan kayak anak kecil jadi dia bisa dibegoin. Dia
orangnya berprinsip. Sekali dia berpikiran kayak gitu, ya akan tetap kayak
gitu. Kejadian yang paling menyentuh yang gue alamin sama Dika adalah saat dia
lagi sakit hepatitis dan dirawat, terus dia nelfon gue pas gue lagi bimbel
sambil nangis-nangis. Gue yang saat itu belum sempet ngejenguk dia jadi ikutan
nangis pas nerima telfon di kamar mandi dan besoknya gue bener-bener niat utuk
ketemu Dika. Oh iya, Dika juga punya alergi yang cukup aneh, alergi sama
dingin. Semenjak dia kena hepatitis, dia jadi rentan sama penyakit. Yang paling
lucu adalah kalo alerginya muncul saat dia masih di sekolah. Semua badannya
jadi penuh bentol-bentol dan dia jadi panik sendiri. She always shares her
laugh. Oh iya, she is bieber holic (I forget the name of bieber's fan. Sorry dik ._.V )
Ervina Nurvianti
Dia adalah perempuan berambut panjang yang sangat amat bercita-cita
untuk jadi dokter. Gue tahu banget semua usaha dia dulu dan dia bener-bener
berjuang banget buat bisa jadi dokter. Tapi yaa kalau Allah udah berkehendak,
apapun bisa terjadi. Dia malah sekarang ambil jurusan yang sama kayak gue,
Sastra Inggris. Vina itu orangnya lebih
ke tertutup, tapi asik banget. Kalo lo belum kenal Vina, pasti lo bakal bilang
kalo Vina itu pendiem. Dia emang bukan tipe orang yang mau tau banyak tentang
orang lain. Kalo dia nggak kenal, ya dia nggak akan sok kenal sok deket sama
orang. Kalo dia kenal, dia jadi orang yang seru banget. Vina juga orangnya
cuek, manly, dan nggak peduli apa
kata orang. Dia orangnya sangat care sama sahabatnya, tapi sekalinya dia nggak
suka sama orang yaa dia akan tetap nggak suka. Tapi menurut gue dia orangnya
masih bisa ngontrol dirinya sendiri. Saat lo lagi sama orang yang nggak dia
suka, dia akan biasa aja. Nggak yang langsung pergi karna tau disitu ada orang
yang nggak dia suka. Tapi disitu dia bakal lebih ke pendiem dan dan nggak mau
ngomong banyak, itu artinya dia lagi bikin tembok untuk ngebatasin antara dia
dan orang yang nggak dia suka. Kita juga punya kesamaan, Ibu kita berdua
sama-sama seorang “ibu guru”. Vina adalah anak yang paling nurut sama orang tua
(lebih nurut dari gue). Vina orangnya
juga sederhana dan biasa aja, dia nggak pernah nuntut apapun. Tapi di sisi
cueknya, dia paling bisa nyembunyiin sesuatu dari gue dan Dika. Makanya kalo
dia lagi bong atau pura-pura gitu, pasti kita berdua nggak akan tau because she
is also good at pretending. Dia anaknya cepet adaptasi sama seseorang. Tapi
saat lingkungan yang dia adaptasiin malah jadinya bertolak belakang sama dia,
dia nggak akan mau berbaur lagi. Vina juga jago banget sama kerjaan-kerjaan
cowo. Bokapnya Vina sering pergi keluar kota, jadi dia kalo di rumah cuma sama
ibu dan kakak perempuannya. Tapi Vinalah yang paling diandelin di rumah kalo
masalah benerin lampu rusak, benerin tv rusak, pokoknya yang namanya “benerin-benerin”,
she is able to.
Ini dia beberapa foto yang berhasil gue jadiin satu saat kemaren meet up...
p.s: Vina who wears glasses. Dika who wears pink shirt.
No comments:
Post a Comment